Haii, pernahkah kalian mendengar kata calonarang? tau kah anda apakah calonarang itu? dari manakah asal muasalnya ? nah, di bawah ini adalah cerita singkat tentang Calonarang. Disimak dengan baik yaa temann.
CALONARANG adalah seorang tokoh dalam cerita rakyat Jawa dan Bali dari abad ke- 12. Calonarang terjadi hampir seribu tahun lebih, namun namanya sebagai tokoh anttagonis masih melegenda, termasuk di daerah asalnya yaitu Dusun Butuh, Sukorejo, Kabupaten Kediri.
Kisah Calonarang muncul saat zaman Raja Airlangga 1006-1042 M yang memerintah di Jawa Timur sejak 1021 M. Calonarang diceritakan sebagai seorang janda yang menguasai ilmu hitam dan penganut aliran Dhurga yang sakti dan jahat. karena sangat jahat tersebut, warga menamainya Calonarang, sebelumnya ia sering dijuluki "Rondo Naten Girah".
Kemarahan Calonarang menyebabkan wabah di Kerajaan Airlangga. Ketika tengah malam tiba, semua masyarakat telah beristirahat dengan suasana yang gelap dan sunyi senyap, apalagi pada saat itu adalah hari Kajeng Kliwon, yang merupakan hari yang dianggap keramat. Ketika itulah Calonarang dan para sisya atau murid dari Ibu Calonarang yang sudah berubah menjadi leak datang ke desa-desa yang berada di wilayah pesisir Kerajaan Kediri.
Berbagai sinar yang berwarna-warni bertebaran di angkasa, desa pesisir Kerajaan Kediri bagaikan dibakar dari angkasa. Ketika itu pula, penduduk desa telah tidur lelap. Lalu, dengan kedatangan pasukan leak tersebut, penduduk desa yang mulanya tertidur lelap menjadi bangun dan bingung, karena merasa udara menjadi panas yang membuat tidur mereka terganggu. Para anak-anak yang gelisah, dan terdengar suara tangisan bayi di tengah malam tersebut. Gonggongan anjing saling bersautan, demikian juga suara burung gagak terdengar. Ditambah lagi dengan adanya bunyi kodok yang ramai, serta suara tokek yang ribut seakan-akan memberitahu sesuatu kepada penduduk desa.
Banyak api jadi-jadian di angkasa yang beterbangan, dan kemudian turun menuju jalan-jalan dan rumah-rumah para oenduduk desa. Api sebesar sangkar ayam mendarat di perempatan jalan desa, dan diikuti oleh api-api kecil berwarna-warni. Api-api tersebut lalu berubah menjadi leak beraneka rupa, dan berkeliaran di sepanjang jalan.
Pada saat itu, para leak tersebut menyebarkan berbagai macam penyakit di desa-desa pesisir Kerajaan Kediri. Setelah beberapa hari mengalami kepanikan, kebingungan, seta ketakutan, akhirnya para pengurus desa, para penglingsir, dan para pemangku mengadakan pertemuan disalah satu balai banjar di desa Girah dengan tujuan untuk membahas penyakit yang menyerang masyarakat di desa pesisir Kerajaan Kediri. Setelah Raja Kediri mengetahui berita tersebut, beliau menjadi sangat murka.
Diceritakan Ki Patih Madri sebagai utusan raja telah berhasil mengumpulkan tokoh masyarakat dan penduduk yang mempunyai ilmu kanuragan (Kawisesan). Mereka dikumpulkan di Istana dan diberikan pengarahan mengenai rencana penyerangan ke tempat Ratu Leak di Desa Girah dan menggempur Calonarang di malam hari.
Dengan kesaktiannya, Calonarang mampu menahan serangan dari pihak Kediri yang dipimpin oleh Ki Patih Madri. Calonarang telah mengetahui sebelumnya bahwa ia akan diserang, sehingga Calonarang sangat mudah mengalahkannya.
Setelah kalahnya Patih madri melawan Nyi Larung yaitu dari murid Calonarang, maka Raja Kediri sangat panik sehingga Ia memanggil Bagawanta, yaitu Pendeta Kerajaan Kediri yang bernama Empu Bharadah yang ditugaskan oleh Raja untuk mengatasi pentakit sebagai ulah onar si Ratu Leak Calonarang.
Empu Bharadah lalu mengatur siasat dengan cara Empu Bahula yaitu putra dari Empu Bharadah ditugaskan untuk mengawini Diah Ratna Mengali agar berhasilmencuri rahasia ilmu pengeleakan milik janda sakti itu. Singkat cerita, Empu Bahula pun berhasil mencuri buku lontar yang bertuliskan Aksara Bali yang menguraikan tentang teknik pengeleakan. Setelah itu, Ibu Calonarang mengetahui bahwa dirinya telah dibohongi oleh Empu Bharadah dengan memanfaatkan putranya yaitu Empu Bahula untuk pura-pura menikah dengan putrinya, dengan keadaan tersebut Empu Bahula dapat kapan saja datang ke rumah Calonarang tanpa ada yang mencurigainya, Empu Bahula pun berhasil mencuri buku ilmu pengeleakan yang dimiliki oleh Calonarang.
Ibu Calonarang menjadi sangat marah lalu menantang Empu Bharadah untuk perang tanding pada malam hari di Setra Ganda Mayu, yaitu disebuah kuburan yang sangat luas yang ada di Kerajaan Kediri. Pertarungan pun terjadi dengat sangat dahsyat antara penguasa ilmu hitam yaitu Calonarang yang dibantu oleh para Sisyanya dengan melawan panguasa ilmu putih yaitu Empu Bharadan yang dibantu oleh Pasukan Balayu Kediri.
Pertempuran berlangsung sangat lama sehingga sampai pagi, dan karena ilmu hitam mempunyai kekuatan yang dapat digunakan hanya pada saat malam hari saja, setelah siang datang, Ibu Calonarang akhirnya tidak kuat untuk melawan Empu Bharadah. Calonarang terdesak dan para sisya nya pun banyak yang telah tewas dalam pertempuran tersebut. Calonarang lalu tewas ketika ia berubah wujud menjadi garuda dan terkena tembakan dari senjata pusaka Jaga Satru oleh Empu Bharadah. Segera Calonarang berubah wujud kembali menjadi sosok manusia. Ratu Leak Calonarang yang sangat sakti tersebut menjadi lemah tak berdaya dengan kesaktian senjata Pusaka Jaga Satru Empu Bharadah. Setelah meninggalkan kediri bisa diatasi.
Sekian dulu cerita tentang Calonarang, semoga dapat diresapi, saran saya agar janganlah berbuat seenaknya terhadap siapapun, dan berbuat baiklah selalu kepada semua orang. Terimakasih telah membaca postingan ini. Jangan lupa Share and Commentt yaa
nice info gan :)
ReplyDeleteterimakasih kunjungannya gan :)
ReplyDelete#sarkomet menarik untuk disimak gan, bagus juga buat pembelajaran.. top markotob dah, salam satu jiwa
ReplyDeletewah ternyata yang begituan nama nya Calonarang ane baru tau soalnya yang tau paling cuma cerita rakyat daerah jawabarat aja thanks infonya
ReplyDeletehehe, ,iya gan samasama, terimakasih sudah berkunjung:)
ReplyDeleteTop nih gan
ReplyDeletehehe, terimakasih gan:)
Deletebaru tau yang begini.
ReplyDeletehihi, perdalam lagi pengetahuan tentang jaman dulu gan
Delete