Hai, apa kabar semeton? semoga sehat selalu, mungkin anda sudah tau di Bali telah memiliki banyak tradisi yang dilakukan, mulai dari yang umum maupun tidak umum sekalipun. Nah, kali ini saya akan membahas TRADISI NGUREK Di BALI, mungkin semeton ada yang tau atau pernah liat? atau bahkan mungkin ada yang pernah melakukannya? pengen tau kejelasannya? yuk disimak selengkapnya di bawah ini.
Berasal dari kata "UREK" yang berarti tusuk, lalu mendapat imbuhan di awalan menjadi "NGUREK" yang dapat diartikan sebagai Menusuk tubuh diri sendiri dengan keris, atau tombak dalam kondisi kerasukan (kerauhan). Melakukan Ngurek ini, tidak sedikit pun dapat melukai tubuh, karena Ngurek dilakukan pada saat kondisi kerasukan dan diluar kesadaran.
Pada saat kerasukan, roh lain lah yang masuk ke tubuh dan akan memberi kekuatan, sehingga menjadi kebal. Inilah keunikan dari Ngurek tersebut, dan sekaligus menjadi misteri yang sampe sekarang belum bisa dijelaskan. Untuk mencapai klimaks pada saat kerasukan, haruslah melakukan beberapa tahap prosesi ritual. Secara umum, ritual tersebut dapat dibagi menjadi tiga, yaitu;
1. Nusdus : yaitu merangsang para pelaku Ngurek dengan menggunakan asap yang memiliki aroma wangi dan menyengat agar cepat dirasuki.
2. Masolah adalah tahap menari dengan diiringi lagu-lagu dan suara kecak atau dapat juga diiringi dengan suara gamelan.
3. Ngaluwur : memili arti mengembalikan pelaku Ngurek ke sedia kala dengan cara menyirami butir-butir tirta ke kepala pelaku Ngurek tersebut.
Seperti yang dilakukan didalam pementasan Calonarang, yaitu Ngurek biasanya dilakukan diluar panggung atau diluar Pura utama.Sebelum kegiatan Ngurek ini dilakukan, biasanya Rangda dan Barong serta para Patih yang terdapat dalam pementasan Calonarang itu kerasukan dan keluar dari panggung atau keluar pada Pura utama lalu mengelilingi areal Pura sebanyak 3 kali. Saat melakukan hal tersebutlah para pelaku Ngurek mengalami titik kulminasi spiritual tertinggi.
Dalam keyakinan masyarakat Hindu di Bali disebutkan bahwa:
"Apapun yang dilakukan dengan pasrah, berserah diri, dan ikhlas kepada Sang Pencipta yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa, maka akan mendapat anugerah dan Karunia yang tak terbatas." Sekian artikel mengenai TRADISI NGUREK di BALI, semoga dapat menambah wawasan anda dan sekaligus berguna untuk kedepannya. Terimakasih atas kunjungan anda.
tradisi di bali sangat kental dengan kesakralannya
ReplyDeletebetul gan
Delete