Hai, apa kabar? semoga selalu dalam keadaan baik. Kalian sudah tau belum Misteri Barong dan Rangda yang ada di Bali? ini nih ceritanya, simak dengan baik yaa.
Penduduk wilayah Bali memiliki rasa percaya bahwa alam ghaib yang ada di dunia dikuasai oleh RATU GEDE MECALING, yang merupakan Penguasa Laut Selatan Bali. Semua makhluk ghaib yang terdapat adalah bawahan dari RATU GEDE MECALING ini. Pada suatu hari, saat pendeta menyarankan masyarakat setempat untuk membuat patung berwujudkan Ratu yang melinggih di Istana Pura Dalem Ped, yang berada di Nusa Penida. Patung ini dibuat untuk makhluk ghaib yang diceritakan sering mengganggu manusia.
Para makhluk ghaib yang sering mengganggu warga setempat mengira, bahwa patung yang dibuat tersebut adalah pemimpin mereka, sehingga mereka pun pergi dan ketakutan. Patung tersebut memiliki badan yang tinggi, hitam, dan besar, dan disertai pula dengan taring yang tajam, Sosok ini dikenal oleh warga dan sering disebut BARONG. Sejak saat itu, warga setempat membuat ritual, yaitu dengan mengelilingi kampung bersama dengan Barong sebagai simbol pencegahan mara bahaya. Barong adalah jelmaan dari makhluk ghaib yang berkuasa di Pulau Bali. Bagi warga Bali, pada setiap hutan dan tanah memiliki penguasa lalu diwujudkan kedalam aneka barong berbentuk hewan seperti singa, babi hutan, harimau, macan, naga, atau hewan lainnya. Di Bali, terdapat banyak Barong yang dipercayai oleh masyarakat, Seperti Barong Ket atau Barong Keket yang merupakan salah satu Barong yang sangat sering dipentaskan oleh masyarakat Bali, terutama warga yang beragama Hindu. Barong Ket atau Keket ini sama halnya seperti manusia, karena Barong ini juga memiliki sosok yaitu pria dan wanita.
Tari Barong menggambarkan pertarungan dari kebaikan (dharma) dengan keburukan (adharma). Kebaikan diwujudkan dengan karakter yang dilakoni oleh Barong, yaitu berupa penari dengan kostum binatang berkaki empat, sedangkan wujud keburukan diwujudkan sebagai sosok yang menyeramkan dan dilengkapi oleh dua taringnya yang tajam, biasanya disebut dengan Rangda.
Terdapat beberapa jenis Tari Barong yang biasanya sering ditampilkan di Bali, diantaranya yaitu; Barong Ket (Keket), Barong Bangkal (Babi), Barong Macan, Barong Landung. Tetapi, diantaranya, jenis-jenis Barong tersebut, Barong Ket (Keket) lah yang paling sering disuguhkan kepada para wisatawan, karena barong tersebut memiliki kostum dan tarian yang cukup lengkap.
Barong biasanya dipentaskan oleh dua penari, seorang penari mengambil posisi di depan dengan memainkan dan menggerakkan kepala serta kaki depan, sementara penari lainnya berada di belakang dengan memainkan kaki belakang dan ekor Barong. Barong Ket tidaklah jauh berbeda dengan Barong sai yang biasanya digunakan sebagai pertunjukan oleh masyarakat Cina. Tetapi, Barong ini berbeda yaitu pada cerita yang dijalankan, yaitu cerita pertarungan diantara Barong dan Rangda dengan dilengkapi dengan tokoh lainnya, seperti Kera, Dewi kunti, Sadewa, serta para pengikut Rangda yang lainnya.
Barong Ket
Barong Bangkal
Barong Landung
Barong Macan
Barong Macan memiliki bentuk yang dengan seekor macan pada umumnya, dan termasuk kedalam jenis barong yang terkenal dikalangan masyarakat Bali. Barong ini biasanya dipentaskan dengan berkeliling desa dan adakalanya dilengkapi dengan suatu pentasan drama tari semacam Arja serta dilengkapi juga dengan gamelan.
Rangda
Rangda merupakan Ratu dari para Leak yang ada dalam mitologi Bali. Makhluk ini berwajah menyeramkan dengan disertai dengan dua calingnya yang tajam. Biasanya, karakter ini sering menculik serta memakan anak kecil. Rangda merupakan pemimpin pasukan nenek sihir yang jahat untuk memerangi Barong (simbol kekuatan baik).
Maka dari itu, kita tidak boleh meremehkan budaya-budaya yang telah diwariskan, dan jangan pula berbuat jahat kepada siapapun agar tidak selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sekian artikel mengenai Misteri Barong Bali. Jangan lupa berkomentar ya dibawah ini mengenai topik yang satu ini. Jangan lupa share jugaa yaa. Terimakasih telah berkunjung, dan mohon maaf bila ada kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja.