Monday, February 27, 2017

Hari Raya Galungan dan Kuningan

Blii, Hari Raya Galungan dan Kuningan sampun nampekkkk. Tau kah kalian apa itu Hari Raya Galungan dan Kuningan? kapan datangnya galungan dan kuningan ini? dan apakah makna dari hari raya ini? nah, semua jawaban tersebut telah disediakan di bawah, yuk simak selengkapnya dibawah ini.




Hari Raya Galungan 

Hari Raya Galungan terwujud karena kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan), sehingga pada hari Budha Kliwon wuku Dunggulan, kita yang beragama Hindu melakukan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).


Galungan adalah menyatunya kekuatan rohani  agar mendapatkan pikiran dan pendirian yang terang. Karena bersatunya rohani dan pikiran yang terang, ini merupakan wujud dharma dalam diri. Sedangkan segala kekacauan pikiran itu adalah wujud adharma. Upacara Galungan memiliki arti Pawedalan Jagat atau Oton Gumi. Bukan berarti bahwa Bumi / jagat raya ini lahir pada hari Budha Kliwon wuku Dunggulan. Melainkan hari itulah yang ditetapkan untuk umat Hindu di Bali agar menghaturkan rasa terima kasih kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas terciptanya alam semesta beserta isinya.





Hari Raya Kuningan

Hari Raya Kuningan atau sering disebut Tumpek Kuningan yang jatuh pada hari Saniscara, Kliwon, wuku Kuningan. Pada hari ini, umat Hindu mlakukan pemujaan kepada para Dewa dan Pitara untuk memohon keselamatan tentang perlindungan dan tuntunan lahir-batin. Pada hari raya Kuningan ini, diyakini para Dewa, Bhatara, dan diiringi oleh Pitara turun ke bumi hanya sampai tegah hari saja, sehingga pelaksanaan upacara  dan persembahyangan Hari Raya Kuningan dilakukan pada pagi hari sampai siang hari.


Beberapa perlengkapan khas Hari Raya Kuningan yaitu: Endongan sebagai simbol persembahan kepada Sang Hyang Widhi. Tamyang sebagai simbol penolak marabahaya. Kolem sebagai simbol tempat peristirahatan Hyang Widhi, para Dewa, serta Leluhur kita. Dengan menghaturkan Sesayut Dirgayusa dan Panyeneng, Pada hari Rabu, Kliwon, wuku Pahang, yang biasanya disebut dengan hari Pegat Wakan dan merupakan hari terakhir dari semua rangkaian Hari Raya Galungan dan Kunginan. dengan itu 



Tetebusan kehadapan Sang Hyang Widhi dengan demikian berakhirlah semua rangkaian Hari Raya Galungan-Kuningan selama 42 Hari yang terhitung sejak Sugian Jawa. Dari penjelasan tersebut, masihkah anda kurang mengerti dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan?

9 comments:

PERHATIAN!!!

SYARAT KOMENTAR :
- Tidak menambahkan link di kolom komentar !.
- Berkomentarlah dengan kata-kata yang baik dan sopan !.
- Berkomentarlah sesuai topik !.