Friday, March 3, 2017

Rahina Purnama dan Tilem

Hai, apa kabar? pernahkah anda mendengar kata Purnama atau Tilem? taukah anda apa itu Purnama dan Tilem? nah kebetulan, sekarang saya akan membuat artikel mengenai makna Hari Purnama dan Tilem.



Rahina Purnama
Pertama ada Purnama, berasal dari kata "Purna" yang berarti sempurna. Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, Purnama berarti bulan yang sempurna. Pada saat ini, pemujaan ditujukan kepada SangHyang Candra yaitu Dewi Bulan, dan Sanghyang Ketu sebagai Dewa kecemerlangan untuk memohon kesempurnaan dan cahaya suci dari Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam berbagai wujud Ista Dewata. Sang Hyang Siwa Nirmala yang beryoga pada hari Purnama menganugerahkan kesucian dan kerahayuan Sang Hyang Mecaling terhadap seisi alam dan Hyang Siwa mengutus para Dewa beserta para Apsari datang ke dunia untuk menyaksikan persembahan dari manusia khususnya umat Hindu kepada Sang Hyang Siwa. Dengan demikian, disebutlah Purnama sebagai Piodalan Nadi. Purnama sangat dipercayai kesuciannya oleh umat Hindu, oleh karena itu disebutkan dengan nama "Dewasa ayu". Tidak setiap hari purnam disebut ayu, tergantung juga pada pertemuan hari dari perhitungan wariga.

Contohnya:
            Bila Purnama datang pada hari Kala Paksa, umat Hindu tidak boleh melaksanakan upacara agama, hari itu disebut Hari Gamia (atau Jagat Letuh), sang wiku tidak boleh memuja.


Rahina Tilem

Tilem, merupakan hari ketika bulan mati, langit akan menjadi gelap tanpa ada sinar bulan. Pada saat ini, posisi bulan berada diantara matahari dengan bumi sehingga suasana menjadi gelap gulita dimalam hari. Upacara Tilem bermakna sebagai hari pemujaan terhadap Dewa Surya atau Dewa Matahari, semua umat Hindu diharapkan melakukan pemujaan dan persembahyangan dengan rangkaian berupa upacara yadnya. Umat Hindu meyakini pada hari Tilem ini mempunyai keutamaan dalam menyucikan diri dan berfungsi sebagai pelebur segala kotoran serta mala yang terdapat dalam diri manusia itu sendiri, pada hari itu pula Dewa Surya beryoga/semedi memohon keselamatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Biasanya, dalam upacara tilem terdapat berbagai upacara yang berkaitan dengan hari Tilem ini, tau kah kalian hari apakah yang saya maksud? yuk baca bersama-sama di bawah ini:

            1. Tawur Kesanga (Pangrupukan) dirayakan pada Tilem Kesanga.
            2. Siwaratri dirayakan setahun sekali setiap purwani tilem ke-7.
            3. Eka Dasa Rudra dirayakan setiap 100 tahun sekali yaitu pada tilem kesanga
            4. Upacara Panca Wali Krama dirayakan setiap 10 tahun sekali yang dilakukan di Pura                         5. Besakih, kegiatan ini dilakukan pada saat tahun saka berakhiran dengan angka "0",                               panglong ping 15 (Tilem sasih kesanga)

Rahina Purnama dan Tilem mempunyai hubungan yang sangat erat dan tak bisa terpisahkan. Dalam Lontar Purwa Gama disebutkan
"Pada saat datang Purnama dan Tilem, hendaklah manusia melaksanakan sembahyang dan upacara pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk memohon penyucian diri, berkah dan juga kesejahteraan".

Purnama dan Tilem mengajarkan kepada manusa tentang adanya kejahatan (Adharma) serta kebaikan (Dharma), mana jalan yang terang, dan mana jalan yang gelap, dan semua itu tidak akan berakhir sampai dunia ini berakhir. Sekian artikel tentang Purnama dan Tilem, semoga menjadi inspirasi untuk kalian untuk rajin sembahyang ya. Terimakasih atas kunjungannya.

0 comments:

Post a Comment

PERHATIAN!!!

SYARAT KOMENTAR :
- Tidak menambahkan link di kolom komentar !.
- Berkomentarlah dengan kata-kata yang baik dan sopan !.
- Berkomentarlah sesuai topik !.