Tuesday, March 7, 2017

Keunikan Tradisi Omed-Omedan

Taukah anda kegiatan ciuman massal di Bali? anda penasaran kan? yuk simak selengkapnya dibawah ini.

Tradisi ini adalah acara ciuman massal yang dilakukan setiap pergantian tahun Caka atau lebih tepat sehari setelah hari raya Nyepi yang datangnya setiap satu tahun sekali. Omed-omedan dapat disebut juga dengan Med-medan, acara ini rutin digelar setiap tahun, tepatnya sehari setelah Hari Raya Nyepi atau sering disebut dengan Ngembak Geni. Menurut sejarah, acara ini telah diwariskan sejak tahun 1900-an dan uniknya acara ini hanya dilakukan oleh Banjar Kaja, Sesetan. 

Berawal dari sebuah Kerajaan kecil yang bernama Puri Oka dengan Raja nya yang sedang mengalami sakit keras. Walaupun sudah mencoba berobat kemana-mana, sang raja tak kunjung sembuh. Lalu, pada Hari Raya Nyepi, masyarakat Puri Oka mengadakan permainan Omed-omedan, karena saking antusiasnya, suasana pun menjadi gaduh karena para pemuda dan pemudi saling rangkul-merangkul satu sama lain. Raja yang pada saat itu sedang sakit pun mendatangi acara tersebut dan marah besar. Sang Raja keluar dan melihat warganya sedang rangkul-merangkul, tetapi, karena melihat adegan panas tersebut tiba-tiba raja tidak lagi merasakan sakitnya, dan setelah itu raja menjadi kembali sehat seperti sedia kala. 

Raja lalu memerintahkan agar Omed-omedan harus dilakukan pada saat Hari Raya Nyepi. Acara ini telah menjadi tradisi di daerah tersebut. Konon, dahulu sekitar tahun 1970an acara ini pernah ditiadakan, lalu tiba-tiba terjadi perkelahian antara dua ekor babi di pelantaran Pura. Babi tersebut terluka dan berdarah-darah, lalu menghilang entah kemana perginya. Terjadinya peristiwa tersebut dianggap sebagai pertanda yang buruk bagi semua warga banjar. Lalu, karena terjadinya peristiwa tersebut acara Omed-omedan pun kembali dilaksanakan hingga sekarang.

Tradisi yang unik ini dilakukan diantara laki-laki dan perempuan yang tinggal satu wilayah, tepatnya di Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar. Kurang lebih 50 orang yang ikut berpartisipasi dalam acara ini. Sebelum melakukan acara ini, peserta harus memulai dengan melakukan persembahyangan di Balai Banjar agar berjalan lancar, serta mendapat keselamatan saat melakukan prosesi acara tersebut. Setelah melakukan persembahyangan , peserta dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok laki-laki dan perempuan.

Tradisi ini pun rutin diadakan setiap satu tahun sekali, sebelumnya, omed-omedan yang dilakukan pada hari Nyepi lalu pada tahun 1978 telah diputuskan untuk mengganti waktu pelaksanaan yaitu sehari setelah Nyepi atau sering disebut dengan Ngembak Geni. Sekian artikel mengenai KEUNIKAN TRADISI OMED-OMEDAN, semoga berguna untuk kedepannya sekaligus dapat menambah wawasan anda. Terimakasih telah berkunjung.

Jangan Lupa komentar dan like fanspage KESENIAN DAN BUDAYA BALI nya yaa.

6 comments:

  1. Beginian memang harus sering-sering dipublish min. Supaya banyak yang tahu dan tidak diclaim negara lain. Nice min.

    ReplyDelete
  2. Memang bali tak luput dari tradisinya yg begitu terkenal nice gan

    ReplyDelete
  3. Makasih informasinya gan, Btw disini ada pembahasan tips dan trick tentang musik dan
    Sejarah musik gak.? terima kasih sebelumnya

    ReplyDelete

PERHATIAN!!!

SYARAT KOMENTAR :
- Tidak menambahkan link di kolom komentar !.
- Berkomentarlah dengan kata-kata yang baik dan sopan !.
- Berkomentarlah sesuai topik !.